top of page
Blog: Blog2
Search
  • Writer's pictureBhaktisetiawan

Step Rate Test (SRT)




Step rate test (SRT) merupakan metode yang paling umum digunakan untuk menentukan maksimum tekanan injeksi tanpa terjadinya rekahan pada reservoir.

Sebelum melakukan SRT idealnya sumur di matikan hingga mencapai tekanan statik reservoir, Sebagai alternatifnya sumur harus berada pada kondisi stabil (steady state flow atau near steady state flow).


Step rate test menggunakan injeksi yan meningkat secara berkala dengan rentang waktu injeksi yang konstan, tantangan yang muncul adalah mempertahankan laju injeksi tetap konstan dimana pressure bawah sumur(BHP) terus meningkat.


Fracture pressure dapat diperhatikan dari peningkatan pressure yang menurun tiap kenaikan laju alir yang konstan, usahakan untuk memperhatikan kenaikan surface pressure untuk membandingkan dengan kenaikan BHP pressure.


Lewis Wandke

Lewis Wandke, Modified from OGJ oct. 1974

yang perlu diperhatikan sebelum melakukan operasional step SRT adalah, perhatikan hidrostatic pressure, dengan asumsi SG air tawar =1 dan gradientnya 0.433psi/ft maka jika reservoir dengan kedalaman 6000 ft akan menghasilkan BHP inisial sebesar 2598 psi (Depth x G x SG).


Friction loss akibat dari tubing yang digunakan juga tidak bisa dikesampingkan, hal ini akan mengakibatkan error yang cukup serius dalam menentukan fracture pressure.


Friction loss diakibatkan oleh alju alir dalam pipa, roughhness pipa dan diameter pipa tersebut.


Hubungannya dengan BHP adalah: BHP = SBHP+ Hydrostatic Pressure - Friction loss.


Lewis Wandke

"Failure to correctly account for tubing friction can have a dramatic impact on test results (Lewis Wandke)"

beberpa yang perlu di perhatikan pada SRT diantaranya: Efek dari permeability reservoir yang kecil akan meningkatkan waktu operasional, laju injeksi yang kecil diawal tidak bisa didefinisikan sebagai fracture pressure, laju alir dan waktu injeksi yang konstan adalah kunci kesuksesan analisa SRT, sangat direkomendasikan menggunakan BHP gauge.


jika pengukuran tekanan dan laju alir dapat dilakukan dengan tepat maka maka analisa multi rate pressure transient juga dapat dilakukan pada operasional ini, tentu dengan sekali operasi juga dapat mendapatkan data formation flow capacity, KH dan skin sehingga dapat mengurangi operasional dari fall off test.



Thanks to:


1. http://www.gwpc.org/sites/default/files/event-sessions/Wandke_Lewis.pdf


2. https://www.halliburton.com/content/dam/ps/public/ts/contents/Papers_and_Articles/web/Step-Rate-Testing.pdf

62 views0 comments

Comentarios


bottom of page